OREO Dukung LGBTQ+, Dapatkan Cemoohan dan Seruan Boikot dari Pengguna Media Sosial
Oreo secara resmi menyatakan dukungannya terhadap komunitas LGBTQ+ melalui laman Instagram resminya (8/6/2024). Dalam unggahan tersebut, OREO menyampaikan pesan yang terang-terangan untuk merayakan bulan kebanggaan (Pride Month) dan menekankan komitmen mereka dalam mendukung kesetaraan dan inklusi.
"Happy Pride! OREO is proud to support the LGBTQ+ community year-round and continue our longstanding partnership with @pflag to support their vision of an equitable, inclusive world," tulis OREO dalam caption postingan tersebut
Dukungan ini tidak hanya berupa pernyataan di media sosial, tetapi juga melalui kerjasama berkelanjutan dengan PFLAG, sebuah organisasi yang mendukung keluarga dan sekutu LGBTQ+. Langkah ini menunjukkan komitmen OREO dalam mendukung visi dunia yang adil dan inklusif.
Namun, reaksi publik terhadap langkah ini beragam. Sejumlah pengguna media sosial menyambut baik langkah OREO dan memuji komitmen mereka terhadap kesetaraan. Mereka melihat ini sebagai langkah positif dan inspiratif yang diambil oleh sebuah brand besar.
Di sisi lain, tak sedikit pula yang memberikan kecaman dan mengkritik keputusan OREO. Beberapa pengguna media sosial bahkan menyerukan boikot terhadap produk asal Amerika Serikat ini. Mereka menganggap bahwa dukungan terhadap komunitas LGBTQ+ bertentangan dengan nilai-nilai yang mereka anut.
Ketiban tidak langsung dari keputusan ini adalah meningkatnya perdebatan di kalangan pengguna media sosial mengenai dukungan perusahaan terhadap isu-isu sosial dan politik. Beberapa brand lain mungkin akan mempertimbangkan langkah-langkah serupa, namun dengan kehati-hatian untuk menghindari reaksi negatif yang berlebihan.
Keputusan OREO ini juga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana perusahaan-perusahaan besar harus menavigasi dukungan mereka terhadap isu-isu sosial dan politik. Di satu sisi, hal ini bisa memperkuat loyalitas konsumen yang mendukung nilai-nilai yang sama. Namun di sisi lain, risiko backlash dan seruan boikot selalu menghantui.
Reporter: Muhammad Fahmi Abdulhafizh
Post a Comment