Header Ads

ads header

Ustadz Felix Siauw dan Ustadz Adi Hidayat Serukan Dukungan untuk Palestina dalam Bincang AQSO



Dalam acara "Bincang AQSO" yang disiarkan secara langsung di kanal Youtube Adi Hidayat Official (18/5/2021), Ustadz Felix Siauw mengajak umat untuk mengingat kembali dukungan Syekh Muhammad Amin al-Husaini, ulama besar Palestina, terhadap kemerdekaan Indonesia pada tahun 1944. Ustadz Felix menyebutkan bahwa al-Husaini dengan tulus mendukung kemerdekaan Indonesia melalui siaran radio Berlin berbahasa Arab.

“Pada tahun 1952, Doktor Muhammad Nasir yang memimpin delegasi Muslim Indonesia juga mendapatkan dukungan kuat dari al-Husaini,” kata Ustadz Felix. Bahkan, al-Husaini menuangkan secangkir kopi sebagai tanda kehangatan dan ketulusan dukungannya.

Ustadz Felix menekankan bahwa setelah lebih dari 75 tahun menikmati kemerdekaan, Indonesia kini dalam keadaan aman dan damai. Namun, Palestina tengah menghadapi penderitaan yang luar biasa. 

“Banyak anak-anak yang menjadi syahid, perempuan yang ternistakan, dan pengungsi yang membutuhkan pertolongan,” jelasnya. Ia mengajak seluruh lapisan bangsa untuk menyuarakan kemerdekaan Palestina dengan tagar-tagar seperti #SavePalestine, #FreedomforPalestine, dan #KemerdekaanuntukPalestina.

Ustadz Felix juga menginisiasi gerakan donasi untuk membantu saudara-saudara di Palestina, baik dari segi materi maupun dukungan spiritual. Ia berharap agar umat dapat memberikan yang terbaik untuk mendukung perjuangan Palestina, sebagaimana dukungan yang pernah diberikan kepada Indonesia di masa lalu.

Dalam siaran lansung berdurasi lebih dari dua jam tersebut, Ustadz Felix mengakui bahwa awalnya ia kurang memahami isu Palestina. Namun, setelah menyaksikan serangan besar-besaran Israel yang menewaskan lebih dari 1.200 orang Muslim di Gaza dalam waktu 28 hari, hatinya tergerak untuk mempelajari lebih dalam masalah Palestina. Ia mendalami bahwa tanah Baitul Maqdis atau Masjidil Aqsa memiliki nilai yang sangat tinggi dalam Islam. Menurutnya, tempat ini diberkahi Allah dan menjadi penghubung antara bumi dan langit. “Saat kaum Muslimin menguasai wilayah tersebut, kedamaian pun terwujud selama berabad-abad,” ungkapnya.

Ustadz Felix menjelaskan bahwa sejarah kehancuran Khilafah Utsmani pada tahun 1924 menjadi momentum bagi kaum Yahudi untuk mengambil alih tanah Palestina tanpa bayar. Hal ini terjadi karena kepemimpinan umat Islam yang semakin melemah pasca Perang Dunia Pertama. “Melalui skema global, Inggris kemudian memberikan wilayah itu kepada Yahudi, yang pada tahun 1948 diresmikan sebagai berdirinya negara Israel oleh PBB dengan dukungan Amerika,” jelas Ustadz Felix.

Ustadz Felix menekankan pentingnya membedakan antara Yahudi, Israel, dan Ibrani agar pemahaman mengenai permasalahan Palestina menjadi jelas. Ia menyatakan bahwa Alquran tidak memerintahkan untuk membenci orang Yahudi, melainkan sifat-sifat buruk yang ada pada sebagian mereka. “Perilaku buruk yang dilakukan oleh sebagian orang Yahudi tidak bisa digeneralisasi kepada seluruh mereka,” tegasnya.

Ustadz Felix juga menceritakan bagaimana Nabi Musa diperintahkan oleh Allah untuk membawa Bani Israel menuju tempat yang suci, namun mereka tetap melakukan berbagai penyimpangan. Meskipun demikian, Alquran tetap memberikan peluang bagi mereka untuk kembali bertobat dan memperbaiki diri. “Khalifah Umar mendapatkan kunci Baitul Maqdis langsung dari pihak setempat, menandakan bahwa kaum Muslimin tidak pernah merampas tempat tersebut, melainkan diberikan secara suka rela,” tambahnya.

Mengakhiri penjelasannya, Ustadz Felix menekankan pentingnya menyiapkan jihad ilmu untuk membebaskan Baitul Maqdis, sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Nuruddin Zanki. Ia mengingatkan bahwa Rasulullah SAW sangat sabar dalam mengajarkan kurikulum pembebasan Baitul Maqdis kepada para sahabat, yang kemudian dilanjutkan oleh Khalifah Abu Bakr dan Umar. “Pemahaman yang benar mengenai sejarah dan nilai-nilai dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina sangat penting, serta mempersiapkan diri dengan iman dan ilmu agar tidak salah langkah dalam perjuangan tersebut,” tutupnya.


Reporter: Muhammad Fahmi Abdulhafizh

No comments